Jakarta, LaksamanaNews.com || 29 agustus 2025, Indonesia kembali berduka. Affan, seorang driver ojek online, meninggal dunia setelah tertabrak mobil taktis Brimob saat aksi demonstrasi berlangsung. Affan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak tertolong.
Peristiwa tragis ini tidak hanya merenggut nyawa Affan. Seorang driver Grab bernama Umar juga menjadi korban setelah terlindas kendaraan dalam insiden yang sama. Beruntung, Umar masih selamat dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Pelni dengan kondisi luka serius.
Kabar duka ini menimbulkan gelombang keprihatinan dan amarah di kalangan masyarakat. Mereka menilai, tragedi yang menimpa para pencari nafkah ini tidak seharusnya terjadi, apalagi ketika rakyat kecil menjadi korban di tengah hiruk pikuk demonstrasi.
“Jika kritik dibayar dengan darah, maka demokrasi hanyalah sejarah. Ada apa dengan Indonesiaku?” tulis salah satu warganet di media sosial, menggambarkan rasa kecewa sekaligus pilu atas peristiwa ini.
Affan dikenal sebagai sosok pekerja keras, yang setiap hari mengayuh roda kehidupan untuk keluarganya. Begitu juga Umar, yang kini berjuang melawan rasa sakit di ranjang rumah sakit.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keamanan dan keselamatan rakyat harus selalu menjadi prioritas utama. Demokrasi seharusnya memberi ruang bagi aspirasi, bukan menghadirkan ketakutan dan korban jiwa.
Semoga almarhum Affan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan Umar segera pulih dari luka yang dideritanya. Indonesia harus berani bercermin: sudahkah kita benar-benar menjaga rakyatnya?
